Saturday 20 September 2014

PENTINGNYA INFORMASI KEPADA PASIEN TENTANG CIRI PERUQYAH SYIRKIYAH



Alhamdulillah Allah ta'ala telah memberikan sunnah ruqyah syar'iyah ini tempat di hati masyarakat terutama masyarakat indonesia dengan terangkatnya nama ruqyah syar'iyah , maka para dukunpun berfikir bagaimana caranya agar pasien mereka tetap datang , cara paling mudah adalah mengaku sebagai peruqyah syar'iyah juga , ngaku sebagai ustadz, kyai atau habib maka semua nya lancar kembali uang pun mengalir deras dan pasien pun di peras hingga menjadi sapi perah yang kurus kering kerontang. banyak juga pasien yang telah mendatangi peruqyah syar'iyah setelah itu mereka juga mendatangi uskun , kikun dan dukun2 berbaju ulama lainnya di karena kan ketidak tahuan mereka tentang para dukun2 licik ini. dan inilah tugas kita sebagai peruqyah untuk menyampaikan hal ini karena ini hal yang sangat penting. beberapa hal yang dapat kita sampaikan kepada pasien tentang ciri2 peruqyah syirkiyah ini adalah 1. menanyakan nama bin atau binti , dari semua 90 pasien setelah di lakukan penyelidikan inilah hal yang paling sering di tanyakan oleh peruqyah syirikiyah , kenapa binti yang sering di tanyakan bisa langsung merujuk ke penjelasan ustadz muhammadz faizar. 2. sok tahu masalah ghoib, inipun hal yang sering di banggakan oleh para peruqyah syirkiyah agar pasien melihat dukun ini mempunyai kelebihan berupa karomah bisa melihat jin, padahal itu adalah tipu daya setan 3. memberikan air doa yang harus dari peruqyah syirkiyah , klo ini sudah ketahuan ujung2nya pasti duit dari harga 100 rb - 1 jutaan untuk 1 botol aqua yang di doa in hal yang sangat memprihatinkan apabila menemui pasien yang bercerita klo saya dulu pernah di ruqyah sama x, lalu dekat rumah saya ada peruqyah juga, setelah di jelaskan beberapa ciri dari peruqyah syirkiyah ternyata peruqyah yang deket rumahnya adalah peruqyah syirkiyah atau dukun , dan hasilnya jinnya di dalam tubuhnya semakin banyak , hal ini banyak di temukan terutama kepada pasien2 yang datang ke klinik ruqyah , ternyata disana mereka tidak di beritahukan apa2 , pas datang di suruh duduk, setelah itu denger , dan setelah itu pulang. udah jelas duit aja yang di kejar oleh klinik ini mo sembuh atau engga itu urusan Allah yang penting duit pasien masuk klinik , mo pasien ini ke dukun lagi atau engga, mo aqidahnya bener atau engga bukan jadi masalah klinik, yang penting klinik dapat duit duit duit duit duit duit duit duit............ apa beda nya klinik ini dengan para dukun?? marilah kita bersama berdakwah menyadarkan masyarakat tentang tauhid beritahukan kepada mereka tentang pentingnya aqidah dan berilah mereka pengetahuan tentang membedakan peruqyah syar'iyah dan peruqyah syirkiyah , Semoga Allah menolong kita semua dan membantu kita semua dalam dakwah tauhid ini ... Allahu akbar

lebih detail ini dari Ustad Fadhlan

CIRI CIRI PRAKTEK PERDUKUNAN

Oleh: Ustadz Fadhlan Abu Yasir

Dewasa ini banyak praktek perdukunan yang mengaku sebagai praktek rukyah sesuai tuntunan Rasululllah. Penampilannya seperti ustad dan kyai padahal yang dilakukan adalah kegiatan perdukunan yang musyrik.Masyarakat awam banyak yang tertipu karena kurang pengetahuannya tentang rukyah syar’iyyah

Ciri Rukyah bercampur perdukunan antara lain
1. Membutuhkan informasi tentang pasien, atau kliennya dengan menanyakan namanya dan nama ibunya.

2. Menanyakan hari lahir dan pasarannya.(kliwon, legi, pahing, pon, wage) atau orang Jawa sering menyebutnya weton (hari lahir dan pasarannya), termasuk waktu lahirnya pagi, sore, siang atau malam.

3. Memberikan mantra-mantra terkadang ayat tertentu dan doa tertentu, atau membaca mantra, atau membaca symbol-simbol tertentu sebagai pengganti mantranya agar diamalkan secara khusus, waktu khusus, dengan cara khusus dan hitungan khusus.

4. Meminta sesaji apapun bentuknya, baik kemenyan, bunga-bungaan, buah-buahan, binatang, telur, benda mati dan sebagainya. Kemudian diletakkan di tempat khusus yang ia tentukan.

5. Memberikan jimat, rajah, wifiq, haikal, isim dengan tulisan arab, atau bahasa lainnya, benda-benda yang dianggap pusaka, potongan kayu, selembar kain, atau rajah yang dibungkus rapih dimasukkan dalam ikat pinggang, dompet, digantung, ditanam di pojok-pojok rumah dan sebagainya.

6. Memberi informasi ghaib tentang keberadaan makhluk ghaib dengan ciri-cirinya atau karakternya atau menerawarang barang yang hilang dan orang yang kabur/hilang.

7. Menunjukkan bahwa dirinya punya kekuatan ghaib, katanya bantuan Allah langsung, khadam malaikat, atau bantuan jin, tenaga dalam, kebatinan, transfer energi positif atau membuang energi negatif.

8. Memberikan ramalan ghaib tentang sesuatu yang sudah terjadi atau sedang terjadi atau yang akan terjadi. Seperti menjelaskan dosa-dosa pasien yang baru datang secara rinci, atau masa lalu pasien, menerangkan isi rumah pasien, dan meramal masa depannya.

9. Tathayyur (menghubung-hubungkan sebuah peristiwa/feno-mena alam dengan nasib baik/buruk seseorang atau suatu kaum). Seperti seorang dianggap nasibnya sial karena dia punya rumah tepat di pertigaan yang sering disebut rumah tusuk sate atau ada kuburan bayi.

10. Menggunakan media manusia atau barang untuk berhubungan dengan makhluk ghaib, atau untuk memohon bantuan ghaib. Ada yang dengan media air untuk melihat pelaku kejahatan, atau istrinya untuk kerasukan jin dan ditanyai apa yang diperlukan.

11. Memberikan amalan bid`ah dengan niat mendekatkan diri kepada Allah seperti thawaf di kuburan wali, puasa mutih, puasa ngrowot, puasa ngebleng, puasa pati geni, atau amalan sunnah dengan tata-cara bid`ah misalnya baca Al-Ikhlash dengan telanjang dan berendam di sungai, atau amalan syirik seperti menyembelih binatang tertentu diatas kuburan atau melakukan dosa besar seperti berzina sebagai ritual di Gunung Kemukus Jawa Tengah.

12. Menggunakan benda-benda bekas pasien atau kliennya, benda pusaka untuk tolak hujan atau tempat khusus sebagai syarat dalam ritualnya mengundang bantuan jin.

13. Melakukan sihir atas permintaan orang lain atau menunjukkan kemampuan sihirnya seperti menusuk hidungnya dengan paku tanpa luka, minum air raksa.

14. Mencabut sihir dan mengeluarkan benda-benda sihir dari tubuh pasien seperti paku, tulang, pecahan kaca, rambut dan sebagainya. Meskipun dengan menggores tubuh pasien, tetapi tanpa keluar darahnya.

15. Melakukan pemagaran/pembentengan ghaib terhadap orang, barang, rumah, atau tempat usaha agar tidak ada gangguan dari makhluk ghaib.

No comments:

Post a Comment