Monday 9 November 2015

RANGKUMAN TENTANG WAS-WAS DAN MENYIKAPINYA





Segalal puji hanya milik Allah semata,"

Was was yang jelek baik dalam shalat atau yang lainnya bersumber dari syetan, karena dia bener-bener ingin menyesatkan orang muslim dan menjauhkan dari kebaikan. Pernah dahulu shahabat mengadu kepada Rasulullah sallalahu’alihi wasallam tentang was-was yang dia rasakan dalam shalat, beliau berkata : “ Sesungguhnya syetan telah menghalangiku dalam shalat dan bacaanku sehingga sampai saya lupa. Kemudian Rasulullah sallallahu’alihi wasallam bersabda : “ Dia adalah syetan yang biasa dipanggil dengan nama “ KHONZAB “ kalau sekiranya engkau merasakannya, maka berlindunglah kepada Allah darinya dan meludahlah sebelah kiri sebanyak tiga kali. Dia berkata : “ Kemudian saya praktekkan hal tersebut, dan Allah telah menghilangkaan dari rasa was-was tersebut “ HR. Muslin no : 2203
Khusyu’ dalam shalat adalah intisarinya, kalau tidak khhusu’ dalam shalatnya bagaikan jasad tanpa ruh. Diantara yang bisa membantu untuk mendapatkan kekhusyu’an ada dua hal :
Pertama : kesungguhan seorang hamba untuk memahami apa yang dibaca dan apa yang dia kerjakan, dengan mentadaburi bacaan, dzikir dan doanya. Begitu juga menghadirkan bahwa dirinya dalam kondisi munajat kepada Allah subhanahu wata’ala seakan-akan Allah melihatnya, karena ketika dia melaksanakan shalat dalam kondisi berdiri, dia munajat kehadirot ilahi rabbi. Dan ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalau sekiranya tidak bisa melihat-Nya. Maka ketahuilah bahwasanya Dia melihatmu. Kemudian manakala seorang hamba telah merasakan kenikmatan dalam shalat, maka keinginan untuk melakukan shalat lebih kuat, dan hal ini berkaitan penting dengan kekuatan keimanan seseorang – dan sebab-sebab untuk menguatkan keimanan banyak sekali –oleh karena itu Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda : “ Disenangkan pada diriku urusan dunia adalah wanita dan wewangian. Dan dijadikan shalat sebagai penyejuk pandangan mataku “. Begitu juga dalam hadits yang lainnya, beliau bersabda : “ Wahai Bilal, hiburlah kami dengan shalat “ bukan mengatakan jauhkan dari shalat.
Kedua : bersungguh-sungguh untuk menolak apa-apa yang mengganggu hati dan pikiran yang tidak ada manfaatnya. Dengan mentadaburi apa-apa yang bisa menarik hati maksud dari shalat itu sendiri. Dan hal ini setiap hamba berlainan. Banyaknya muncul was-was dipengaruhi banyaknya syubhat dan syahwat serta ketergantungan hati pada yang dicintainya yang mana hati ingin selalu menggapainya. Dan yang tidak disukai, hati ingin senantiasa menolaknya. Selesai dari buku Majmu’ Fatawa Syekhul Islam Ibnu Taimiyah : 22 / 605
Sementara apa yang anda sebutkan dengan munculnya rasa was-was yang berlebihan sampai memikirkan Dzat Allah dan apa yang tidak layak untuk Allah, maka hal ini bersumber dari syetan. Allah telah berfirman : “ Dan ketika ada bisikan-bisikan dari syetan kepada engkau, maka berlindunglah kepada Allah. Karena sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat “ Fusilat : 36




Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dia berkata, "Beberapa orang sahabat mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu mereka bertanya kepadanya, 'Kami merasakan dalam diri kami apa yang terasa berat untuk kami sampaikan." Beliau bersabda, 'Apakah kalian telah mendapatkannya?' Mereka berkata, 'Ya,' Beliau bersabda, 'Itulah tanda iman yang nyata." (HR.Muslim)
Dalam Ash-Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim), juga diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يأتي الشيطان أحدكم فيقول من خلق كذا ؟ من خلق كذا ؟ حتى يقول من خلق ربك؟! فإذا بلغه فليستعذ بالله ولينته
"Setan akan mendatangi salah seorang di antara kalian, lalu dia akan bertanya, 'siapa yang menciptakan ini, siapa yang menciptakan itu?' Hingga akhirnya dia bertanya, 'Siapa yang menciptakan tuhanmu?' Jika sampai kepadanya hal tersebut, maka hendaknya dia berlindung kepada Allah dan berhenti (tidak meneruskan)."
Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam didatangi seseorang, lalu dia berkata, 'Sungguh aku merasakan dalam jiwaku yang seandainya aku menjadi burung merpati lebih aku sukai daripada aku mengucapkannya.' Maka Nabi shallallahu alaihi wa slalam bersabda,
 الحمد لله الذي رد أمره إلى الوسوسة (رواه أبو داود)
"Segala puji bagi Allah yang hanya dapat menggoda orang mukmin berupa bisikan." (HR. Abu Daud)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiah rahimahullah berkata dalam Kitab Al-Iman. Seorang mukmin akan diuji dengan bisikan setan dan bisikan kekufuran yang akan membuat dadanya sempit. Sebagaimana perkataan seorang shahabat, "Ya Rasulullah, sesungguhnya salah seorang di antara kami mendapatkan dalam dirinya yang sekiranya langit runtuh menimpa bumi, lebih dia sukai daripada dia berbicara tentang hal tersebut." Maka beliau bersabda, "Itulah iman yang nyata."
Dalam riwayat lain, ketika shahabat itu menyatakan dirinya berat mengatakan hal tersebut, beliau bersabda, "Segala puji bagi Allah yang membuat setan hanya dapat membisikkan (tidak dapat membuatnya kafir)." Maksudnya orang mukmin itu merasakan bisikan tersebut di dada orang beriman sementara dirinya sangat membencinya. Upayanya untuk mengusir bisikan tersebut dari hatinya merupakan bentuk iman yang nyata, sebagaimana seorang mujahid yang menghadapi musuh, maka dia akan melawannya hingga dia dapat mengalahkannya. Ini merupakan jihad yang agung."
Kemudian beliau berkata, "Karena itu, ada di kalangan penuntut ilmu dan ahli ibadah akan mengalami bisikan dan syubhat tersebut melebihi dari yang lainnya, karena orang selainnya tidak menempuh syariat dan pedoman Allah, akan tetapi dia menuruti hawa nafsunya dan lalai dari zikir kepada Tuhannya. Dan itu yang diinginkan setan. Berbeda dengan orang yang menghadap Allah dengan ilmu dan ibadah, maka mereka adalah musuh setan yang akan selalu dikejar untuk mencegah mereka dari jalan Allah Ta'ala." (Dikutip dari cetakan India, hal. 147)
Maka saya katakana kepada sang penanya, "Jika telah jelas bahwa hal tersebut merupakan bisikan dan keragu-raguan dari setan, maka berjihadlah dan lawanlah. Ketahuilah, sungguh dia tidak akan dapat membuatmu celaka jika engkau menunaikan kewajiban jihad kepadanya dan berpaling darinya serta tidak lagi tunduk dan mengekor di belakangnya. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
  إن الله تجاوز عن أمتي ما وسوست به صدورها ما لم تعمل به أو تتكلم   (متفق عليه)
"Sesungguhnya Allah akan mengampuni umatku keragua-raguan yang dibisikkan setan di dadanya selama dia tidak mengerjakannya dan mengatakannya." (Muttafaq alaih)
Pengobatan
1. kalau engkau merasakan was-was, katakan : “ Saya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya “. Dari Aisyah radhiallahu’anha, sesungguhnya Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda : “ Sesungguhnya salah satu diantara kamu akan didatangi syetan dan bertanya : “ Siapa yang menciptaknmu ?? dijawab : “ Allah “. Sampai dia akan bertanya : “ Siapa yang menciptakan Allah ??!!, ketika didapai salah satu diantara kamu pertanyaan seperti itu, maka katakanlah : “ Saya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena hal itu bisa menghilangkannya “. HR. Ahmad no : 25671 dan dihasankan oleh Al-Bany di shohehnya No : 116
2. berusaha menghindari dari pemikiran seperti itu semaksimal mungkin dan menyibukkan diri yang bisa melalaikan akan hal tersebut.

No comments:

Post a Comment