Thursday, 19 May 2016
Faktor Utama Jin Susah keluar dari tubuh saat Diruqyah
Ini Sebenarnya suatu Kenyataan yang terjadi dalam dunia Ruqyah dimana ,ada beberapa pasien yang sudah beberapa kali di ruqyah, tapi jinnya masih susah keluar, bahkan saat muntah seperti ada yang tersangkut di dada dan tenggorokanya, bahkan ada yang sudah di ruqyah beberapa kali dan jinnya merasuki tubuh pasien, namun gak keluar2 jin tsb dari tubuh pasien.
Pertanyaan
Pertanyan kali ini dari seorang roqi
assalamualaikum
Ustadz Fadhil, mudah2an antum dalam keadaan Sehat. Ana mau nanya, dalam sebuah pelatihan Ruqyah , ada beberapa pasien yang udah beberapa kali di ruqyah, tapi jinnya masih susah keluar, bahkan saat muntah seperti ada yang tersangkut di dada dan tenggorokanya, bahkan ada yang sudah di ruqyah bbrapa kali dan jinnya merasuki tubuh pasien, namun ga keluar2 jin tsb dari tubuh pasien.
kenapa jin tersebut susah keluar dan pasien ga sembuh2 ?
Mohon penjelasannya
Jawaban.
Waalaikum salam wr wb.
MasyaALLAH Akhy semoga ALLAH membalas kebaikan antum yang istiqomah mendakwahkan tauhid dan Ruqyah Syar’iyyah pada masyarakat.
Akhy…
Ada beberapa Faktor yang membuat jin bertahan di tubuh pasien. Ulama menjelaskannya dalam sebuah tulisan yang berjudul, sebab-sebab dan hal-hal yang membuat jin tidak keluar dari tubuh pasien.
insyaALLAH kita akan membahasnya satu persatu. Akan tetapi pada kesempatan kali ini, ana akan membahas penyebab atau faktor yang berasal dari pasien. Seperti sama-sama kita fahami bahwa Ulama menjelaskan factor penghalangnya terdiri dari empat faktor.
Biarlah malan ini kita kaji sebagian dulu, sebagaimana para Ulama salaf mereka mempelajari ilmu setahap demi setahap. tidak langsung secara terburu-buru, setelah faham satu tahap barulah mereka masuk ke tahap selanjutnya.
Faktor penghalang keluarnya jin dari tubuh pasien, yang membuat kesembuhan sulit diraih. Salah satunya berasal dari pasien sendiri, yaitu Maksiat yang masih di lakukan, dan emosi negative yang menyelubungi hati serta pikirannya.
-Maksiat yang Masih dilakukan
Akhy…
Dalam surat annahl ALLAH menjelaskan bahwa tipu daya syethan hanya akan bisa mereka lakukan kepada manusia yang menjadikan mereka pemimpin dan melakukan kesyirikan.
"Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal pada Tuhan. Pengaruhnya hanyalah terhadap orang yang menjadikannya pemimpin dan terhadap orang yang mempersekutukannya dengan ALLAH" (Surah an-Nahl : 99 - 100).
Jika seorang hamba masih berkubang kesyirikan, berbalut maksiat, dan dia mengharapkan kesembuhan dari ALLAH, sedangkan dia jauh dari ALLAH. dan tidak pernah menjaga hak-hak ALLAH.
apakah ALLAH akan memberikan dia kesembuhan…?
Walaupun kasih sayang ALLAH sangat luas, akan tetapi dalam aqidah ahlussunnah wal jama’ah untuk meraih kesembuhan bukan hanya dibutuhkan doa, tapi juga ikhtiar.
Dalam sebuah pelatihan saya pernah melihat trainer Ruqyah berteriak-teriak menyuruh jin keluar, dan membentak dengan keras jin di tubuh pasien, seolah-olah si trainer lah yang sedang kerasukan, padahal ibnu taimiyah dalam sebuah tulisannya tidak menyukai cara begini.
tegas bukan berarti kasar dan ala preman.
Dalam hati saya berpikir, kenapa tidak pasiennya dulu yang diluruskan ( Manusianya dulu) , karena masalah bukan terletak pada jinnya.
Tapi masalah terletak pada pasiennya ( Manusianya ).
Dekati pasien, berikan pemahaman Tauhid kepada peserta pelatihan, dan ajak mereka beristighfar dan taubat dengan taubat Nashuha, maka tipu daya jin dalam tubuh mereka akan melemah.
-Emosi negative dalam hati dan pikirannya
Dalam sebuah pelatihan Ruqyah pada salah satu kampus di bandung, saya mendapati seorang peserta yang merupakan mahasiswi di kampus tsb, dia kerasukan dari pagi sampe sore.
Maka kami pun meruqyahnya, akan tetapi tidak kunjung kelar juga, si jin masih betah berdiam di tubuh mahasiswi tsb. Akhirnya saya minta kepada seorang panitia untuk memandikannya dengan air ruqyah, dan ternyata hasilnya sama saja, si jin masih keukeuh tinggal di tubuhnya.
Saat itu saya teringat nuqilan dari kitab wiqayatul insan…karangan syekh wahid, dan sebuah kitab yang saya baca di toko kitab Makkah saat masih study di Makkah. Jika jin dalam tubuh pasien masih beringas atau belum keluar, maka suruh pulanglah pasien dan minta dia mendengarkan surat-surat tertentu dari ALQUR AN, sperti surat al baqarah, al ma’arij , addukhan secara teratur.
Maka saya katakan pada team, jangan dipaksa karena team dan pasien udah lumayan capek, suruh dia pulang dan lakukan beberapa resep ini. Eh ternyata si mahasiswi sedang galau hatinya, dia menyukai seorang seorang pria, tapi apa dikata cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.
Akhy…
Jika pasien masih menyimpan dendam, benci, iri, dan kesal dalam hatinya serta galau . Maka syethan akan bisa menunggangi emosi-emosi negative tsb.bahkan emosi marah, sedih, takut dan syahwat tanpa zikir merupakan pintu masuk jin pada tubuh manusia.
Sehingga jin akan sangat sulit di keluarkan dari tubuh pasien.
Ingat ALQUR AN menjadi rahmat dan syifa, kepada siapa…..?
Kepada orang-orang yang beriman
Dan salah satu sifat orang yang beriman adalah jauh dari rasa sedih berlebihan sebagaimana ALLAH jelaskan dalam surat ali imran ayat 139.
Maka bagi anda wahai roqi yang dimuliakan oleh ALLAH dengan kedatangan pasien untuk anda luruskan tauhidnya dan menerapi sakitnya. Jangalah tergesa-gesa dalam menerapi, karena tergesa-gesa adalah bagian dari syethan.
Telitilah dulu keadaan pasien, apakah pasien sudah menikah, jangan-jangan syethan susah keluar karena rasa sedih dan mindernya yang masih jomblo. Atau pasien memiliki masalah dengan suaminya. Ajaklah mereka bertaubat, ingatkan mereka akan janji ALLAH bagi orang-orang yang bershabar. Saat taubat sudah di nashuhakan, hati dan emosi sudah mulai stabil. Maka tubuh mereka sudah siap menjemput kesembuhan dari ALLAH.
Barokallahu fiikum
Khadimul ‘ilmi
Fadhil Al-Makky
Labels:
jin,
psikologi ruqyah,
Ruqyah,
sihir
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment