Saturday, 19 March 2016

Berinteraksi Dengan Jin pengganggu



Dalam buku ini ada bahasan menarik tentang dua golongan ulama yg berbeda pendapat mengenai cara berinteraksi dgn jin pengganggu...
Ada yg membenci dan melarang percakapan antara raqi dan jin, namun adapula yg menganjurkan utk mendakwahi jin terlebih dahulu sebelum dieksekusi krn ngeyel...
diantara yg menganjurkan mendakwahi jin adalah:
1.Imam Ahlussunnah wal Jama'ah Al-Imam Ahmad bin Hanbal
2.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
3.dan al-'allaamah syaikh bin Baz..




Cara ini dipakai oleh mayoritas peruqyah dan terapis, yakni dgn berdialog bersama jin, menasehatinya, memperingatkannya, dan mendakwahinya kepada islam dgn melakukan dialog sbg berikut :
1.Bertanya siapa namanya dan apa agamanya
2.Bertanya sebab dia merasuk
3.Menawarkan islam kepadanya
4.Menyimpulkan penyakit pasien
5.Menasehatinya dan menyuruhnya keluar
6.Kemudian lihatlah kondisi pasien setelahnya...
Yang perlu digaris bawahi adalah catatan penting bahwa hal tsb harus dilakukan dgn penuh KEWASPADAAN karena mereka adalah pembohong ulung dan sangat bodoh, maka dari itu syaikhul islam Ibnu Taimiyyah (walaupun beliau menganjurkan utk mendakwahi jin) beliau jg berkata :
و الجن أجهل و أكذب و أظلم و أغدر
"Jin adalah makhluk paling bodoh, paling pendusta, paling dzalim, dan paling curang.."
Dari sinilah saya mengambil jalan tengah dari kedua pendapat ulama tsb, yakni dgn tetap mendakwahi jin tp dgn mencukupkan diri agar tdk terlarut ke dalam percakapan mereka dan akhirnya terjebak ke dalam permainan licik bangsa jin dzalim...
Syaikh Abu 'Abdirrahman 'Ali Murtadho Sayyid menegaskan ttg tatacara mendakwahi jin :
و تقوم الحجة علي الجني بالحكمة و الموعظة الحسنة بلا رشوة و لا مصانعة و لا خوف
"Menegakkan hujjah atas jin (pengganggu) adalah dengan kebijaksanaan dan nasehat yg baik, tanpa adanya rayu-merayu (menyuap dgn menawarkan syarat2 yg mereka sukai), tanpa dibuat-buat (spt memelas atau mengiba), dan tanpa ketakutan (tidak sungkan menggertak jin jika membandel).."
Dari hal inilah kami berkesimpulan bahwa menanyakan nama jin, jenis kelamin, tempat tinggal, disuruh siapa, dan menyuruh jin muslim utk menjemput dan mendakwahi adalah sesuatu yg kurang penting... begitu jg sikap terlalu percaya dan berlebihan dalam menyikapi sesuatu yg diomongkan bangsa jin kepada kita, spt contohnya mewaspadai simbol2 tertentu yg dikatakan sbg simbol penarik jin hingga obeng yg terdapat simbol plus (+) menyerupai salib pun harus dihindari atau dibuang... Allahul musta'an...ini adalah sikap kebablasan dlm berdialog dgn jin...
Bahayanya, jka raqi terlarut pada sandiwara dan alur permainan mereka, maka raqi tsb bisa terkena imbas tipudaya jin dan dapat membuka simpul yg tertutup dari tubuh raqinya.. na'udzubillah...
Dan di saat mereka membangkang setelah didakwahi maka kita harus tegas, namun TEGAS tidak harus disimbolkan dengan sikap KASAR sehingga berpotensi mencelakai fisik manusianya (pasien)...
Jgn mentang-mentang jin pendusta lalu kita main kasar seenaknya... kita harus ingat bahwa ada tubuh pasien yg harus kita lindungi keselamatannya...
Jd semua ada porsinya masing-masing... dan tugas kita sbg raqi yg beriman kpd Allah dan rasulNya adalah dgn bersikap inshaf....
Tidak terlalu lembut namun tidak terlalu garang ...
Wafaqanallah wa iyyaakum fiimaa yuhibbu wa yardha...

Sumber : Dari ustad Muhammad Faizar  (Founder Arsyada)  facebook status
https://www.facebook.com/mfaizar2/posts/1005670269521417

No comments:

Post a Comment